CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 22 Desember 2008

tari gambyong

Tari Gambyong

Saka Wikipédia, Ènsiklopédhi Bébas ing basa Jawa / Saking Wikipédia, Bauwarna Mardika mawi basa Jawi

(Dipindhah saka Gambyong)
Langsung menyang: pandhu arah, golèk

Tari Gambyong punika salah satunggalipun beksan saking Surakarta. Miturut kabar gethok tular ingkang kepanggihan, tembung gambyong kapendhet saking juru tari (tledhek) kawentar kanthi asma Mbok Gambyong[1].

Dados, tari gambyong punika asalipun saking kawula alit ingkang sumrambah dumugi kraton. Ing wiwitanipun 1950-an, Pura Mangkunegaran mundhut Tari Gambyong dados salah satunggiling tari unggulan ingkang kaparingan nami Gambyong Pareanom.

[sunting] Referensi

Minggu, 21 Desember 2008

KHASIAT CACING TANAH SEBAGAI JAMU

Sebagian orang merasa jijik pada cacing tanah. Jangan salah, ternyata dibalik tubuhnya yang licin itu, cacing tanah menyimpan banyak khasiat. Kenyataannya, banyak orang yang mengonsumsinya untuk menyembuhkan beberapa penyakit, tanpa efek, sehingga aman dikonsumsi.
Menurut pengalaman orang-orang yang pernah mengalami demam atau suhu badan yang tinggi, dengan mengonsumsi ramuan ekstra cacing tanah gangguan mereka pun membaik.
TINGGI PROTEIN
Menurut penelitian yang pernah dilakukan bahwa cacing tanah adalah sumber protein sangat tinggi. Cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino dengan kadar yang tinggi. Salah satunya, cacing Lumbricus Rubellus mengandung kadar protein sangat tinggi sekitar 76%. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan daging mamalia (65%) atau ikan (50%).
Beberapa penelitian telah membuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi.
MANFAAT CACING
Khasiat cacing tanah berdampak pada organ-organ penting tubuh. Beberapa khasiat dari cacing tanah adalah:
Sembuhkan Typus
Menurunkan kadar kolesterol
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menurunkan tekanan darah tinggi
Meningkatkan nafsu makan
Mengobati infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag
Mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti: batuk, asma, influenza, bronchitis dan TBC
Mengurangi pegal-pegal akibat keletihan maupun akibat reumatik
Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
Mengobati wasir, exim, alergi, luka dan sakit gigi. (diolah dari beberapa sumber)

Sabtu, 20 Desember 2008

puisiku

Ada Cinta

ucapkanlah kasih satu kata yg ku nantikan
sebab ku tak mampu membaca matamu
mendengar bisikmu
nyanyikanlah kasih senandung kata hatimu
sebab ku tak sanggup mengartikan getar ini
sebab ku meragu pada dirimu

mengapa berat ungkapkan cinta
padahal ia ada
dalam rinai hujan
dalam terang bulan
juga dalam sedu sedan
mengapa sulit mengaku cinta
padahal ia terasa
dalam rindu dendam
hening malam
cinta terasa ada

nyanyikanlah kasih senandung kata hatimu
sebab ku tak sanggup mengartikan getar ini
sebab ku meragu pada dirimu....



kasihku pada MU nan SATU....

sayangku jua pada MU nan SATU....

CINTAku tetap pada MU nan SATU....

Kamis, 11 Desember 2008

TIPS TRIK JITU MENGERJAKAN SOAL CPNS

Dari beberapa pengalaman saya mengikuti ujian CPNS, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan untuk mensiasati sehingga anda berhasil keluar sebagai pemenang merebut kursi CPNS. simak baik-baik trik berikut ini ya:

1. Ketika anda menuju medan laga, usahakan anda punya cukup banyak waktu untuk tidak terlambat datang. hal ini agaknya sepele tetapi jika salah akibatnya sangat fatal, bahkan bisa saja anda ditolak untuk masuk ruang ujian karena terlambat. Sebaiknya, jika menggunakan angkutan umum, usahakan berangkat seawal mungkin untuk mengantisipasi hambatan dijalan seperti macet atau gangguan yang lain. lebih baik menunggu beberapa saat di tempat ujian ketimbang anda masuk ruang ujian dengan nafas terengah-engah gara-gara hambatan perjalanan. jika anda menggunakan kendaraan sendiri, anda dapat lebih leluasa mengatur waktu. tetapi tetap saja banyak resiko perjalanan yang harus anda antisipasi. jangan sampai anda menyesal gara-gara terlambat masuk ruang ujian, selain mengurangi jatah waktu, persoalan psikologis yang sangat mengganggu adalah hilangnya konsentrasi anda karena anda masuk ruang ujian dengan suasana kacau dan frustasi. persoalan terlambat datang, jalan macet, ban bocor, atau kehabisan bahan bakar jangan sampai memupuskan harapan anda untuk berhasil menjadi seorang PNS.
2. Setelah anda masuk ruang ujian, maka waktu anda untuk belajar sudah habis. biasanya masih ada beberapa (puluh) menit waktu anda untuk menanti para pengawas membacakan tata tertib/ membagikan soal/ lembar jawaban/ isian daftar hadir. saat inilah anda harus cooling down dan siap mental sepenuhnya. dan ini saat terbaik bagi anda untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Lupakan segala urusan rumah, pacar/suami/istri, pekerjaan atau apapun. isilah seluruh ruangan pikiran anda untuk berdikir dan berdoa, bahkan ketika anda sambil mendengarkan ceramah pengawas atau mengisi blangko sekalipun. karena secara teoritis dalam bahasa Neuro Languange Processing otak anda akan terdefragmentasi ketika anda berdoa dan berdikir. maka saat inilah anda akan menemukan ketenangan dan konsentrasi penuh yang sangat anda butuhkan untuk bertempur. sekali lagi; berdoalah sebanyak-banyaknya.
3. Sebelum anda mengerjakan soalnya, pastikan seluruh blangko isian baik berupa identitas diri, nomor ujian, serta keterangan lainnya yang terdapat pada lembar jawaban telah terisi dengan benar dan akurat. percuma saja jika anda mampu mengerjakan soal dengan mudah jika ternyata anda salah mengisikan nomor ujian, atau belum mengisi secara lengkap data diri anda, yang akibatnya nilai anda tidak keluar karena entrinya saja sudah salah.
4. Soal-soal CPNS biasanya berbentuk pilihan ganda atau check point, jadi jangan sampai ada soal yang tidak terjawab. sebelum mengumpulkan lembar jawaban pastikan anda sudah meneliti apakah masih ada nomor yang masih kosong. keuntungan jika anda menjawab seluruh soal adalah kans anda lebih besar untuk mendapatkan skor tinggi, yang dinilai adalah jawaban yang benar, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban salah.
5. Mulailah mengerjakan dari yang paling mudah. soal CPNS terdiri dari beberapa segmen mulai dari kemampuan dasar aritmetika, skolastik, TPA, sampai pada segmen soal spesialisasi sesuai formasi yang anda pilih. misal saja, jika anda kurang menguasai matematika atau berhitung maka kerjakan dulu soal selain matematika, toh tidak urut juga boleh. hal ini akan sangat membantu mengefektifkan waktu karena waktu yang diberikan sangat terbatas. daripada berkutat di sebuah soal yang nggak kunjung menemukan jawabannya, lebih baik prioritaskan dulu pada soal-soal yang butuh waktu lebih singkat untuk mengerjakannya. perlu diingat bahwa skor yang diberikan untuk semua soal adalah sama, jadi baik susah maupun gampang tetap saja nilai anda adalah akumulasi dari keseluruhan jawaban.
6. Sebagai langkah antisipasi trik nomor 3, bawalah jam tangan untuk mengontrol waktu anda (jangan pakai jam handphone karena biasanya anda dilarang mengaktifkan handphone). kalau tidak punya bisa pinjam kepada teman. ingat, dalam hal ini anda harus berfikir "waktu adalah emas", jika anda mampu memanage waktu dengan baik maka peluang anda untuk menyelesaikan soal secara keseluruhan akan semakin besar. karena tidak setiap ruangan ujian tersedia jam dinding, maka sebaiknya anda siapkan jam tangan sebelumnya.
7. Sekedar trik kecil tapi sangat membantu, hampir semua ujian CPNS masih menggunakan paper base/ pakai lembaran kertas, bukan computer base atau web base, maka gunakan pensil anda untuk menandai soal-soal yang belum terjawab (misalnya dengan memberi tanda titik di depan nomor soal/ "bukan pada lembar jawaban) sehingga ketika anda akan berbalik ke soal-soal yang belum terjawab akan sangat mudah. dengan begitu anda dapat dengan santai melompat dua atau tiga atau banyak nomor untuk mencari soal yang menurut anda mudah dikerjakan, toh untuk kembali ke soal-soal yang belum terjawab sudah ditandai. jangan takut untuk memberi tanda pada lembar soal (bukan lembar jawaban lho ya) meskipun biasanya disana terdapat aturan untuk tidak mencoret2 lembar soal. lembar soal tidak akan dinilai. jadi jangan sungkan sekedar memberi tanda titik atau cek out demi kemudahan anda, asalkan tidak berlebihan.
8. Trik selanjutnya, pada soal-soal yang belum berhasil anda jawab, lakukan penyortiran jawaban. artinya, jika dalam soal tersebut anda kesulitan untuk memilih dua atau tiga pilihan jawaban yang menurut anda paling tepat, jangan takut untuk memberi tanda pada abjad pilihan ganda. misalnya untuk jawaban yang akan menjadi alternatif pilihan berilah tanda titik di depan abjad pilihan gandanya. hal ini sebagai langkah efisiensi waktu dan pikiran sehingga ketika anda kembali pada soal tersebut sudah ada fokus pilihan jawaban. anda tidak perlu lagi memikirkan atau membaca ulang jawaban lain yang sebelumnya sudah anda sortir. trik ini sangat membantu anda untuk memfokuskan pikiran anda sehingga lebih cepat menemukan jawaban yang paling tepat.
9. Posisi duduk juga mempengaruhi aliran darah anda ke otak. posisi duduk yang baik adalah tegak, jangan membungkuk seperti gaya membacanya seorang yang terkena rabun dekat tanpa kacamata. posisi membungkuk akan menghambat sirkulasi darah dan memperberat beban punggung, sehingga anda akan cepat merasakan kelelahan bahkan leher anda akan terasa pegal sebelum selesai ujian. akibatnya konsentrasi anda terganggu. jika kondisi tempat duduk dan meja tidak memungkinkan anda untuk mengerjakan soal dengan posisi tegak, (misalnya jarak baca terlalu jauh) maka atur saja jarak baca anda secukupnya yaitu sekitar + 30cm atau yang menurut anda nyaman dan tidak melelahkan mata, asalkan posisi duduk sudah cukup normal.
10. Lembar jawaban anda akan diskor dengan mesin komputer, jadi usahakan lembar jawaban tidak terlipat, sobek, terkena percikan air, atau kotor. juga jangan memberi tanda atau coretan apapun pada lembar jawaban selain melingkari jawaban itu sendiri yang mengakibatkan lembar jawaban anda tidak terbaca mesin komputer. banyak kasus seorang peserta yang sebenarnya mampu mengerjakan soal dengan baik tetapi tidk lulus gara-gara persoalan teknis yang sepele ini. salam hangat dari penulis; http://kaki-lawu.blogspot.com selamat berjuang....!

Terminologi

Sebuah cover dari mushaf Al-Qur'an

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir di mana membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

[sunting] Nama-nama lain Al-Qur'an

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2)
  • Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
  • Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
  • Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57)
  • Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
  • Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
  • Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
  • Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
  • At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
  • Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
  • Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
  • Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
  • Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
  • Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
  • An-Nur (cahaya): QS(4:174)
  • Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
  • Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
  • Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

[sunting] Struktur dan pembagian Al-Qur'an

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Surat dalam Al-Qur'an, Makkiyah, dan Madaniyah

[sunting] Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar dan Al-‘Așr. Total jumlah ayat dalam Al-Qur'an mencapai 6236 ayat di mana jumlah ini dapat bervariasi menurut pendapat tertentu namun bukan disebabkan perbedaan isi melainkan karena cara/aturan menghitung yang diterapkan. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

[sunting] Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat,sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah

[sunting] Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

[sunting] Menurut ukuran surat

Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada didalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

[sunting] Sejarah Al-Qur'an hingga berbentuk mushaf

Manuskrip dari Al-Andalus abad ke-12

[sunting] Penurunan Al-Qur'an

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Periode penurunan Al-Qur'an

Dipercayai oleh umat Islam bahwa penurunan Al-Qur'an terjadi secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.

[sunting] Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

[sunting] Pengumpulan Al-Qur'an di masa Rasullulah SAW

Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

[sunting] Pengumpulan Al-Qur'an di masa Khulafaur Rasyidin

[sunting] Pada masa pemerintahan Abu Bakar

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.

[sunting] Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standarisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam di masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain. Ini hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berkata, 'Pendapatmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).


[sunting] Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan proses penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

[sunting] Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; terkadang untuk arti hakiki, terkadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:

  1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002
  2. Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus
  3. An-Nur, oleh Prof. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy
  4. Al-Furqan, oleh A.Hassan guru PERSIS

Terjemahan dalam bahasa Inggris

  1. The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary, oleh Abdullah Yusuf Ali
  2. The Meaning of the Holy Qur'an, oleh Marmaduke Pickthall

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)

[sunting] Tafsir

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tafsir al qur'an

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga saat ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

[sunting] Adab Terhadap Al-Qur'an

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting kepercayaan bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan hukuman mati.